Konten ini diproduksi oleh kumparan
 
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengingatkan agar kemunculan jaringan 5G jangan menjadi tempat berkembangnya radikalisme dan ideologi transnasional. 
Jaringan 5G sendiri baru hadir di Indonesia lewat operator seluler Telkomsel. Selain mereka, Indosat Ooredoo dikabarkan juga akan merilis 5G setelah lolos Uji Laik Operasi (ULO) bersama Kominfo awal Juni ini.
Menurut Johnny, jaringan 5G mesti dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa seperti digital economy, digital culture, digital society, digital government. Dia juga mewanti-wanti agar manfaat 5G tak dipakai untuk hal yang "mengganggu."
 
"Secara spesifik diingatkan agar kecepatan yang luar biasa 20 sampai 100 kali kecepatan 5G jangan sampai di hilir ini mengganggu," kata Johnny dalam acara peresmian jaringan 5G Telkomsel di Solo, Kamis (3/6).
"Jangan menjadi tempat berkembangnya radikalisme. Jangan menjadi tempat berkembangnya transnational ideology yang menabrakkan ideologi bangsa kita. 5G harus menjadi fondasi kuat mengimplementasikan, menghadirkan, dan membumikan ideologi bangsa kita di dalam hati dan keseharian masyarakat kita."
 
Menkominfo: 5G Jangan Jadi Tempat Radikalisme dan Ideologi Transnasional (1)
Ilustrasi internet 5G. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
 
Sebelumnya, pesan yang sama juga sempat disampaikan Presiden Joko Widodo saat Hari Lahir Pancasila 1 Juni lalu. Pada saat itu, Jokowi menjelaskan bahwa konektivitas antar-negara dipermudah dengan lahirnya berbagai teknologi.
Hal ini tersebut mempermudah migrasi ideologi transnasional. Jokowi juga meminta masyarakat mengantisipasi masuknya ideologi transnasional radikal.
 
Namun, ia tak merinci apa yang dimaksud dengan konsep transnasional radikal.
"Yang harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi, termasuk rivalitas antar pandangan, rivalitas antar nilai-nilai dan rivalitas antar ideologi," kata Jokowi dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila secara virtual dari Istana Bogor, Selasa (1/6).
 
"Ketika konektivitas 5G melanda dunia maka interaksi antar dunia juga semakin mudah dan cepat. Kemudahan ini bisa digunakan oleh ideolog-ideolog transnasional radikal untuk merambah ke semua pelosok Indonesia, ke seluruh kalangan dan ke seluruh usia, tidak mengenal lokasi dan waktu," ujarnya.
  
Jaringan internet 5G memang menawarkan konektivitas data yang jauh lebih baik dari pendahulunya. Tak hanya pubya kecepatan internet 20 hingga 100 kali lipat ketimbang 4G LTE, latensi atau jeda yang jaringan itu juga mendekati real time--sekitar 1 milidetik saja.
Diterbitkan di Berita

Adi Fida Rahman - detikInet Jakarta - Salah satu keunggulan 5G adalah kecepatan internet yang lebih kencang dari pendahulunya. Nah setelah diluncurkannya layanan Telkomsel 5G, yuk bandingkan kecepatan internet seluler generasi kelima itu dengan 4G LTE di Indonesia.

Bersamaan dengan pengujian 5G, kami sempat membandingkan koneksi 4G LTE di tujuh titik, yakni Bandara Soekarno Hatta, Pantai Indah Kapuk (PIK), Kelapa Gading, Kuningan Barat, Pondok Indah, BSD dan Alam Sutera.

Peralatan

- Oppo Reno5 5G

- SIM Card 4G Telkomsel yang telah diregistrasi layanan 5G

- SIM Card 4G Telkomsel

- Paket internet OMG Telkomsel

- Aplikasi Speedtest

Hasil Pengujian

Bandara Soekarno Hatta

Lokasi: Grapari Telkomsel di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta

Klaim bahwa koneksi 5G beberapa kali lipat dari 4G ada benarnya. Ketika detikINET menjajal 4G di area ini mendapat 124 Mbps, sedangkan 5G mendapat 5 kali lipatnya, yakni 672 Mbps.

  Latensi Download Upload
5G 17 ms 672 Mbps 77,4 Mbps
4G LTE 21 ms 124 Mbps 36,6 Mbps

 

Kecepatan 5G Telkomsel
Perbandingan kecepatan 5G dengan 4G Telkomsel di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

 

Pantai Indah Kapuk

Lokasi: Kantor pemasaran PIK

Koneksi 5G mencapai 245 Mbps, angka tersebut nyaris 4 kali kecepatan 4G yang meraih kecepatan 69,5 Mbps.

  Latensi Download Upload
5G 18 ms 245 Mbps 46,9 Mbps
4G LTE 30 ms 69,5 Mbps 19,4 Mbps

 

Kecepatan 5G Telkomsel
Perbandingan kecepatan 5G dengan 4G Telkomsel di PIK Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

 

Kelapa Gading

Lokasi: perumahan Kelapa Gading Timur

Koneksi 4G yang didapat cukup tinggi yakni 203 Mbps, sedangkan 5G lebih dari dua kali lipatnya.

  Latensi Download Upload
5G 19 ms 547 Mbps 85,2 Mbps
4G LTE 20 ms 203 Mbps 5,71 Mbps

 

Kecepatan 5G Telkomsel
Perbandingan kecepatan 5G dengan 4G Telkomsel di Kelapa Gading. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

 

Kuningan Barat

Lokasi: area di belakang Wisma Mulia, Kuningan Barat.

Kami coba membandingkan 5G ke server di Thailand dan mendapat kecepatan 357 Mbps. Sedangkan 4G ke server lokal meraih 118 Mbps.

  Latensi Download Upload
5G (Server di Thailand) 67 ms 357 Mbps 60,2 Mbps
4G LTE 24 ms 118 Mbps 46,2Mbps

 

Kecepatan 5G Telkomsel
Kecepatan 5G Telkomsel Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

 

 

Pondok Indah

Lokasi: Perumahan di belakang PIM 2

Jelang petang kecepatan 5G di kawasan ini mampu meraih 331 Mbps, sementara 4G LTE mencapai 66,2 Mbps.

  Latensi Download Upload
5G 17 ms 331 Mbps 60,2 Mbps
4G LTE 23 ms 66,2 Mbps 29,2 Mbps

 

Kecepatan 5G Telkomsel
Kecepatan 5G Telkomsel Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

 

 BSD

Lokasi: perumahan padat di Kelurahan Lengkong Gudang, BSD, Tangerang Selatan.

Saat jam padat, koneksi 5G milik Telkomsel tembus 252 Mbps, sedangkan 4G LTE mendapat 263 Mbps.

  Latensi Download Upload
5G 16 ms 252 Mbps 61,3 Mbps
4G LTE 31 ms 86,1 Mbps 47,4 Mbps

 

Kecepatan 5G Telkomsel
Kecepatan 5G Telkomsel Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

 

Alam Sutera

Lokasi: depan komplek Ruko Sutera Niaga 3, Alam Sutera, Tangerang Selatan.

Saat jam sibuk malam hari, kecepatan 5G Telkomsel dapat menembus 246 Mbps, sedangkan 4G LTE hanya mendapat 7,68 Mbps.

  Latensi Download Upload
5G (Server di Indonesia) 17 ms 246 Mbps 60,4 Mbps
5G (Server di Thailand) 26 ms 7,68 Mbps 27,4 Mbps

 

Kecepatan 5G Telkomsel
Kecepatan 5G Telkomsel Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

 
(afr/asj)

Diterbitkan di Berita

suaraislam.co

Kementerian Agama (Kemenag) mengatakan internet merupakan penyebab utama radikalisme yang berkembang di Indonesia. Karena itu, Kemenag ingin melakukan transformasi digital untuk memberantas sikap radikalisme.

“Kebijakan keagamaan untuk meminimalisir perilaku radikal dan intoleran sudah seharusnya diarahkan kepada transformasi digital,” kata Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam telekonferensi di Jakarta, Minggu (21/3/2021).

Yaqut mengatakan rata-rata orang di Indonesia menghabiskan waktu untuk berselancar menggunakan internet selama tujuh jam dalam sehari. Selama tujuh jam itu potensi paparan radikalisme sangat besar.

“Saat pandemi seperti ini kebiasaan mengakses internet yang cuma tujuh jam itu pasti naik pesat kalau diriset berapa lama mereka itu terkoneksi dengan internet di masa pandemi,” ujar Yaqut.

 Menurutnya, pemerintah harus segera bergerak cepat untuk menghalau paparan radikalisme dari internet. Pemerintah juga tidak boleh ketinggalan dengan metode-metode paparan radikalisme dari internet.

“Saya pernah bertemu dengan beberapa mantan narapidana terorisme, mereka jadi radikal karena berinteraksi dengan sesama orang radikal melalui media sosial,” kata Menag.

Saat ini, Kementerian Agama (Kemenag) sedang meracik strategi untuk melakukan transformasi digital untuk menghalau paparan radikalisme dari internet ke masyarakat. Rencananya, transformasi digital ini menyasar beberapa ceramah keagamaan.

“Jadi kalau sebelumnya memfasilitasi pengajian atau majelis taklim, saya kira Kemenag ke depan harus lebih melakukan transformasi digital untuk syiar seperti ini,” kata dia.

Diterbitkan di Berita

Siapa sangka penyelenggaraan Asian Games di Jakarta tahun 1962 ternyata mempunyai andil dalam mewarnai langit Indonesia dengan berbagai satelit geostasioner, satelit orbit sedang dan satelit orbit rendah.

Diterbitkan di Iptek